Nama : Irfan Efendi
E-mail : lormasjid@gmail.com
1. Jelaskan persamaan dan perbedaan
Filsafat Menurut Plato dan Aristoteles ?
2. Kebenaran filsafat menurut agama
ditinjau dari Ontologis,Epistimologi,dan Aksiologi?
1.a
Persamaan Filsafat menurut plato dan Aristoteles
Ø Keduanya sama-sama mengungkapkan
pendapat di dalam dunia idea-idea.
b. Perbedaan Filsafat menurut plato dan
Aristoteles
Ø
Plato
pengalaman
hanya merupakan ingatan (bersifat intuitif, bawaan) dalam diri seseorang
terhadap apa yang sebenarnya telah diketahuinya dari dunia idea,konon sebelum
manusia itu masuk dalam dunia inderawi ini. Menurut Plato, tanpa melalui
pengalaman (pengamatan), apabila manusia sudah terlatih dalam hal intuisi, maka
ia pasti sanggup menatap ke dunia idea dan karenanya lalu memiliki sejumlah gagasan
tentang semua hal, termasuk tentang kebaikan, kebenaran, keadilan, dan
sebagainya.
Plato
mengembangkan pendekatan yang sifatnya rasional-deduktif sebagaimana mudah
dijumpai dalam matematika. Problem filsafati yang digarap oleh Plato adalah
keterlemparan jiwa manusia kedalam penjara dunia inderawi, yaitu tubuh. Ini
adalah persoalan ada ("being") dan mengada (menjadi,
"becoming").
Ø
Aristoteles
Aristoteles mengkritik tajam pendapat Plato tentang idea-idea,
menurut Dia yang umum dan tetap bukanlah dalam dunia idea akan tetapi dalam
benda-benda jasmani itu sendiri, untuk itu Aristoteles mengemukakan teori
hilemorfisme (Hyle = Materi, Morphe = bentuk).
Menurut teori ini,setiap benda jasmani memiliki dua halyaitu bentuk dan materi.
Sebagai contoh, sebuah patung pasti memiliki dua hal yaitu materi atau bahan
baku patung misalnya kayu atau batu, dan bentuk misalnya bentuk kuda atau
bentuk manusia, keduanya tidak mungkin lepas satu sama lain, contoh tersebut
hanyalah untuk memudahkan pemahaman, sebab dalam pandangan Aristoteles materi
dan bentuk itu merupakan prinsip-prinsip metafisika untuk memperkukuh
dimungkinkannya ilmu pengetahuan atas dasar bentuk dalam setiap benda konkrit.
- Kebenaran
filsafat menurut agama ditinjau dari :
a.
Ontologis
Hakekat sesuatu, keesaan, persekutuan, sebab dan akibat, realita,
prima atau Tuhan dengan segala sifatnya, malaikat, relasi atau segala
sesuatu yang ada di bumi dengan tenaga-tenaga yang di langit, wahyu, akhirat,
dosa, neraka, pahala dan surga.
b. Epistimologi
Dalam masyarakat beragama (Islam), ilmu adalah
bagian yang tak terpisahkan dari nilai-nilai ketuhanan karena sumber ilmu yang
hakiki adalah dari Tuhan. Manusia adalah ciptaan Tuhan yang paling tinggi
derajatnya dibandingkan dengan mahluk yang lain, karena manusia diberi daya berfikir,
daya berfikir inilah yang menemukan teori-teori ilmiah dan teknologi. Pada
waktu yang bersamaan, daya pikir tersebut menjadi bagian yang tak dapat
dipisahkan dari keberadaan manusia sebagai mahluk Tuhan. Sehingga dia tidak
hanya bertanggung jawab kepada sesama manusia, tetapi juga kepada pencipta-Nya
c. Aksiologi
Etika
menilai perbuatan manusia, maka lebih tepat dikatakan bahwa obyek formal etika
adalah norma-norma kesusilaan manusia, dan dapat dikatakan pula bahwa etika
mempelajari tingkah laku manusia ditinjau dari segi baik dan tidak baik di
dalam suatu kondisi yang normatif, yaitu suatu kondisi yang melibatkan
norma-norma. Sedangkan estetika berkaitan dengan nilai tentang pengalaman
keindahan yang dimiliki oleh manusia terhadap lingkungan dan fenomena
disekelilingnya.
0 komentar:
Posting Komentar